Senin, 17 Agustus 2020

INDONESIA DALAM USIA 75 TAHUN MERDEKA

 setiap tanggal 17 Agustus Indonesia selalu memperingati hari ulang tahun kemerdekaannya,ini tentu sangat sarat dengan makna dan harapan bangsa yaitu "MERDEKA".
Dalam memperingati ulang tahun yang ke-75 ini,sebagaimana tema yang telah diusung yaitu"Indonesia Maju"merupakan sebuah representasi dari Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Makna kemerdekaan sesungguhnya bukan hanya merdeka dari penjajahan,akan tetapi lebih penting daripada itu adalah merdeka dari setiap aspek kehidupan sosial,ekonomi,politik dan pendidikan.
Medeka dari segi kehidupan sosial yaitu tidak ada yang tertindas,saling membeda-bedakan antara suku,agama maupun golongan. Di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang merdeka tentu sejatinya hidup selalu rukun dan damai tanpa mengintimidasi satu sama lain. Merdeka dalam segi ekonomi yaitu adanya kesejahtraan rakyat yang adil dan makmur,serta tanpa dijajah oleh para kaum kapitalis. Apabila kita kembali membaca sejarah bagaimana situasi bangsa dikala perang sudah selesai tentu pada saat itu memasuki masa yang tersulit, seperti inflasi melonjak tajam, ekonomi finansial bangkrut, makanan sangat langka,diserang berbagai banyak penyakit dimana-mana, tetapi mental para pejuangan kita tidak berakhir begitu saja, para pejuang kemerdekaan kita dengan gigih berusaha bangkit dari kekalahan perang dengan berbagai cara antara lain energi nasionalisme dialihkan untuk membangun negara menjadi pahlawan terdepan dalam membangun ekonomi untuk memperoleh kesejahtraan. Merdeka dari segi kehidupan politik yaitu terbebas dari segala bentuk korupsi,kolusi,nepotisme serta imperialisme yang mungkin selalu menggerogoti negara tercinta ini. Sedangkan merdeka dalam segi pendidikan yaitu, terbebas dari segala bentuk eksploitasi kebodohan serta ketidakadilan. Dalam hal ini, pada pembukaan UUD tahun 1945 yang menyatakan bahwa salah satu tujuan negara yaitu; memajukan kesejahtraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Amanat UDD ini tentu merupakan pendidikan sebagai iktishar untuk menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan berkompeten. Apalagi di tengah badai covid 19 ini pemerataan dan ketersedian akses pendidikan masih menjadi polemik diseluruh pelosok negri ini, karena itu butuh perhatian kusus dari pemerintah pusat agar mampu meminimalisir persoalan ini, sehingga kata merdeka terdengar dari sabang sampai mauroke.
Tujuh puluh lima tahun Indonesia merdeka bukanlah sejarah yang singkat tetapi sejarah yang panjang bagaimana para founding fathers kita dengan tumpa darah untuk meraih kemerdekaan dari para bandit kolonialisme. Simbolisasi dari Indonesia yang mampu memperkokoh kedalautan,persatuan dan kesatuan bangsa merupakan sebagai nawacita kita bersama untuk selalu merawat dan menjaga kebinekaan agar kita tetap pada satu tujuan,satu bangsa yaitu bangsa Indonesia yang merdeka adil dan berdaulat.
#DIRGAHAYU INDONESIA-KU 75.
#Sekali merdeka tetaplah merdeka.

                                                           
                                             Makassar senin 17 Agustus

                                               BONAVENTURA A AGUNG

Selasa, 09 Juni 2020

DESA SATAR TESEM DALAM KEBERADABAN-NYA

Judul ini tidak bermaksud bertendensi dengan visi dan misi desa, penulis hanya menyaimpaikan sedikit pandangan secara empiris berdasarkan asas demokrasi, bahwa kendatinya sebagai warga negara indonesia berhak untuk  menyampaikan pendapat
Penulis menggunakan istilah perdabaan dalam artian "kemajuan atau perubahaan". Secara statistik ada beberapa desa di seluruh Indonesia mengalami kemajuan atau perubahaan secara signifikan tanpa terkecuali di desa Satar Tesem.
Perubahaan itu dapat kita lihat dari berbagai sektor antara lain:, politik,demokrasi, ekonomi, pembangunan, pertanian, Serta sumberda daya manusianya (SDM). 
Dari segi politik masyarakat desa semakin cerdas dalam menentukan pilihan politik masing-masing sehingga kekuasan itu tidak bersifat teologis tapi sosiologis, sehingga dibutuhkan partisipasi, pengawasan, kontrol dan kritik. Keadaan ini dapat membangun demokrasi yang subtantif yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal.
Dari segi ekonomi dan pembangunan. Masyarakat Desa Satar tesem rupanya tidak lagi jalan kaki ketika berpergian karena akses transportasi sudah masuk desa, tidak lagi pake lampu pelita atau petromax sebagai penerang di malam hari karena sudah masuk listrik. Bayangkan dulu, betapa menderitanya warga desa satar tesem ketika berpergian atau ke kota harus berjalan kaki terlebih dahulu untuk menempu dimana lokasi yang merupakan bisa mengakses transportasi. Sebut sja bisa lewat jalur Ling desa golo cador atau tado desa beawaek dan itupun diera tahun 2007-an keatas. Entalah ditahun 2007-an kebawa..sudalah penulis tidak bisa bayankan lagi itu, betapa tersisaknya..heeeeeeee
Artinya, desa saat ini telah memasuki di era baru" inilah yang penulis sebut "PERADABAN".Dimana desa saat ini telah menjadi atmosfer perubahaan dalam pembangunan.
Dan secara antusias dari rahim sang penguasa dikeluarkannya UU NO. 6 tahun 2014 tentang desa dan peraturan pemerintah NO. 60 tahun 2014 tentang dana desa yang bersumber dari APBN. Hal inilah yang mendorong Desa di seluruh Indonesia untuk mandiri dan berkompetisi dalam membangun bukan membendung.
Ini adalah suatu revolusi baru yang dilahirkan oleh rahim pemerintahan  Pak Jokowi Dodo, dimana pembangun tidak lagi berbasis pada pusat atau dikota-kota melainkan dibuat dan direncanakan di desa-desa seluruh Indonesia tanpa pilihkasi, sehingga telah membangkitkan desa yang berada jauh dari akses, terisolir bahkan desa yang bermukim dipenggunungan tanpa terkecuali  desa Satar Tesem bangkit dari keterpurukan itu.
Aturan desa bukan hanya juga semata-mata hanya mengatur soal rencana program pembangunan, tetapi juga tentang tatakelola pemerintahaan desa (Pemdes).,Keterbukaan Informasi publik di desa antara lain mencakupi kebijakan, program, keuangan, musyawarah, pengelolaan aset-aset desa, ekonomi desa serta demokrasi desa. 
Maksud dan tujuan dari kebijakan ini adalah ingin membangun desa yang mandiri baik secara ekonomi, politik, pertanian maupun sumber daya lainnya. Hal inilah yang membuat desa menggeliat, dari yang sebelumnya dipandang sebelah mata akan menjadi penentu pembangunan.
Desa Satar tesem dalam keberadaabanya  ini harus dipahami dengan baik oleh pemerintah desa dan semua lapisan masyarakat tentunya. dan ini tida terlepas dari peran aktif sebabagaimana kepala desa yang telah memberi amanat dari rakyat untuk mampu mengelola keuangan desa dan Badan Usaha Milik desa (Bumdes) dengan tepat sasaran.
Namun apabila bagi mereka yang tidak paham tentang kondisi keberadaban ini sama seperti kondisi desa tanpa penghuni. Yang hanya dikuasai oleh segelintir elit desa dan bandit desa secara hilarkis.
Tapi kenyataannya desa satar tesem tidak lagi dipandang sebagai desa terisolir atau sangat primitif melainkan sudah menjadi the new city semoga dari para kaum intelektual yang bersumber pikir lokal tapi bertindak secara gelobal.

         Salam hormat untuk desa Tercinta
Mohon maaf bila dalam penulisan ini terdapat menyinggungkan perasaan warga desa satar tesem sekali lagi dari lubuk hati yang paling dalam penulis memohon maaf sebesar-besarnya. Dan penulis juga sangat membutuhkan kritik dan saran dari semua kalangan agar dapat menyempurnakan tulisan ini. Tabe
                          
                                             B.A AGUNG, SM





Kamis, 21 Mei 2020

Satar Tesem Dalam Perspektif Kehidupan Cultural

Satar Tesem merupakan salah satu nama desa dari Kabupaten Manggarai Timur, Kecamatan Pocoranaka, Profinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak diujung Barat perbatasan antara Kabupaten Manggarai Timur dan Manggarai Tengah. Desa ini cukup misterius karena diapit beberapa aliran sungai serta letaknya berada pada lereng gunung.
Seperti dari bagian Timur Selatan dibatasi sungai atau kali wae Kembung, dan untuk dibagian Barat Utara dibatasi sungai atau kali wae Reno.

Dibawa kepemimpinana Bpk.Hendrikus Bagung, desa ini cukup mengalami perubahan secara signifikan, diantaranya masuknya akses jalan raya dikampung dan ada beberapa perubahaan lainya yang penulis tidak menyebutkan satu-persatu. Adapun fasilitas umum sebagai penunjang antra lain:, SD-SMP, Gereja dan lapangan bola kaki maupun bola foli.

Penduduk di desa ini rata-rata 90% adalah sebagai petani. Desa yang terdiri dari berbagai banyak suku ini merupakan bentuk kesatuan dan persatuan dalam ikatan pertalian persaudaraan yang konon katanya desa ini hanya satu garis keturunan dari para leluhur yang sering disebut sekarang suku atau wa'u, menurut kepercayaan masyarakat setempat, suku atau wa'u yang pertama kali berdiam disini adalah suku Wesang (wa'u wesang).

Untuk saat ini penulis masih dalam mengkaji dan menganalisis bagaimana perkembangaan selanjutnya mengenai sisila keturun dari Suku Wesang hingga sekarang berbagai banyak aliran suku yang mendiami desa ini. Penulis juga tidak mempunyai refrensi yang kuat mengenai sesjarah kehidupan awal mula penduduk desa ini hingga sampai sekarang diberikan nama Desa Satar Tesem.

Disini penulis hanya menganalisis secara obyektif berdasarkan pengamatan pribadi dalam perspektif kehidupan cultural dalam membentuk seluruh realitas kehidupan bermasyarakat di Desa Satar Tesem. Ada beberapa elemen-elemen dasar yang perlu dipahami agar realitas cultur kehidupan bermasyarakat tetap dalam bingkai persaudaraan, persatuan dan tetap dalam kekeluargaan antra lain:,Eksistensi, Kesadaraan dan Relasi.

1. Eksistensi

    Eksistensi menurut  Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI) yaitu:, keberadaan, kehadiran yang mengandung unsur bertahan. Dari pengertian ini tentu desa Satar Tesem mempunyai eksistensi tersendiri yang harus dirawat dan dikelola agar tidak mudah luntur eksistensi itu tidak lain dan tidak bukan adalah tentang nilai kehidupan kultur atau budaya setempat yang telah diwariskan dari para leluhur. contoh budaya lonto leok (berkumpul), lejong (bertamu), dodo (gotong royong) dan lain sebagainya yang punya nilai kehidupan budaya dan regius. ketika sadar akan hal ini maka sesungguhnya hal seperti ini yang harus dibudidayakan atau tetap dilestarikan sehingga kedamain tercipta selalu hingga akhir hayat.

2. Kesadaraan
    Kesadaraan menurut KBBI yaitu:,Keadaan yang mengerti dan hal yang dirasakan yang dialami oleh seseorang. Secara harafiah kesadaran sama artinya dengan mawas diri. Kesadaraan juga bisa diartikan sebagai kondisi dimana seorang individu memiliki kendali penuh terhadap stimulus internal maupun stimulus ekstrenal.
Kesadaran ini tentu sangat esensial yang harus disadari oleh masyarakat akan pentingnya nilai-nilai kehidupan kultur, keagamaan, politik maupun dalam berdemokrasi. Implikasi-implikasi dari kesadaraan ini seperti kemampuan mempresepsi, berinteraksi serta berkomunikasi dengan lingkungan maupun dengan orang, tanpa harus memandang status kedudukan, suku dan agama. Manalah mungkin nilai kehidupan itu hadir pada tingkat ideologis dan cultur terlaksana jika kesadaraan berupaya untuk menghadirkannya tampa merekat berbagai etnisitas dan sarat dengan rasa dendam.
Desa Satar Tesem yang merupakan sekelompok anggota atau individu yang hidup didalamnya berdasarkan eksistensi-eksistensi ras dan golongan yang selalu hidup berdampingan. Kesadaraan ini sebagai aspek nilai kehidupan cultur yang sangat fundemental sehingga terhindar dari gesekan-gesekan sosial. Disis lain kesadaraan akan jurang kesenjangan perlu diminimalisisr agar tidak terlalu curam sehingga dapat menimbulkan kecemburuan soaial yang pada akhirnya membawa kerawanan sosial.
Ketika mengingat kembali momentum pemilihan kepala desa pada tahun 2019 yang lalu, yang menorehkan pengalaman yang kelam, tapi itulah realitas kehidupan yang tidak terpungkiri bahwa kenyataanya dalam pesta demokrsai dan dalam dunia politik harus menelan pill pahit. Terkadang kita tidak pernah menyadari bahwa sesungguhnya itu adalah hal yang biasa didunia perpolitikan ada yang pro dan ada yang kontra. Pada hakekatnya arah politik itu pasti saja selalu berbeda, demikian juga cara mengaktualisiskannya, spirit demokrasi tidak mungkin juga sama. Lantas apakah dengan perbedaan paradigma berpikir seperti itu menjadi alasan untuk mengubur semangat persatuan, persaudaraan serta nilai-nilai cultur dalam kehidupan?. Tentu tidak. Kita harus sadar dalam koridor politik yang sehat tetaplah sadar akan pentingnya rasa kesatuan dan persautan, rasa persaudaraan dan kekelurgaan serta pentinnya akan nilai kultur kehidupan, karena sejatinya rasa persatuan,persaudaraan,kekelurgaan merupakan esensi sekaligus tujuan akhir hidup kita.       
Negara kita adalah negara demokrasi, tentu kita harus menyadari bahwa dengan berdemokrasi kita percaya dapat menjadi alat untuk merengkuh persatuan dan persaudaraan melalui cara pandang yang berbeda, dari cara pandang yang berbeda pasti melahirkan gagasan-gagasan yang produktif yang pada intinya kita sadar akan nilai kehidupan cultur atau budaya yang saling"menghormati". Kita sadar kita lahir dalam rahim budaya yang sarat dengan makna yang selalu tuang pada ungkapan bahasa manggarai (go'et Manggarai), "nai ca'a anggi tuka ca'a leleng" yang artinya bersatu pada pikiran bersatu pada tubuh.Ungkapan ini sebagai bentuk kesan moral yang sarat dengan makna tindakan atau sikap yang harus diteladani dalam kehidupan bermasyarakat.
Hal ini tidak telepas dari kesadaraan kita, bagaimana relasi kita terhadap cara pandang yang rasiona kepada sesama untuk menghayati akan pentingnya nilai kehidupan cultural yang berbasis pada cara pergaulan kita untuk mengendepankan rasa persaudaraan bukan kekerasan apalagi pengaruh permainan politik busuk.

3. Relasi
    Relasi dalam KBBI, yaitu:,Hubungan,perhubungan,pertalian.
Relasi antara satu dengan yang lain yang mempunyai ideologi yang sama untuk menjaga kesatauan dalam merajut rasa persaudaraan pada konsep kehidupan cultural sangatlah penting, karen itu tentu membutuhkan berbagai upaya dialog,bermusyawarah dan berdiskusi yang sehat agar kegelapan tidak menyediakan kunang-kunang sebagai penuntun jalan.
Menjadi desa yang bersatu tentu harus ada relasi yang kuat tampa adanya tembok pemisah sehingga tetap terpelihara nilai-nilai kehidupan cultur yang harmonis,aman dan tentram, dengan menjunjung tinggi semangat kegotongroyongan, membangun rasa keadilan dengan dilandasi prinsip-prinsip kehidupan kultural "teu ca'a ambo neka woleng lako, muku ca'a pu'u neka woleng curup" yang lebih partisipatif dan nondiskriminatif.
     
     Dalam memperkuat prinsip kehidupan cultural atau hidup dalam budaya yang sarat dengan makna kebersamaan,persaudaraan dan kekeluargaan itu tidak terlepas dari beberapa elemen yang penulis telah bahaskan yaitu eksistensi, kesadaraan dan relasi merupakan sebagai aset yang paling berharga yang semestinya harus diaktualisasikan dan tidak mengarah pada sistem feodalisme dan kapitalisme yang sempit dan tertutup. Tabe.



                                                      Salam Hormat
                                               Makassar 22 mei 2020

                                                                Andy Agung   

   

Kamis, 14 Mei 2020

moncok kampungku

Tak sepenuhnya aku percaya
Ku kira ini hanyalah ilusinasi
Namun nyatanya
Ku sadar bahwa keindahaan memang nyata adanya
Ketika mentari disambut oleh sang pagi
Sahutan ayam saling berkokok
Petanda fajar sudah tiba
Menyaksikan betapa indahnya ciptaan Tuhaan
Hijauanya hamparan sawah
Tingginya gunung yang menjulang
Serta kekayaan alam lainya mengisi keindahan
Kampung yang terkenal dengan sejuta simponi
Terkenal dengan kerama-tamaan
Tata kampung nan kota metropolitan
Di lorong-lorong
Berbagi cerita yang romantis
Lapangan sepak bola riwe menjadi saksi bisu
Dari sekian sandiwara
Pesta sekolah
Pesta nikah
Pesta sambut baru
Membiuskan angan kedalam khayal yang membeku
Membuat kita untuk selalu bersujud
Terimakasih moncok kampungku
Engkau menjadi penguat dari kekuatan rasa


Senin, 11 Mei 2020

ramen lonto lejong

Ungkapan lejong biasa diterjemahkan dalam bahasa manggarai yaitu bertamu,ungkapan lejong inipun kerap dipakai ketika bertamu dan ini tentu suda menjadi tradisi orang manggarai yang diwariskan oleh nenek moyang dulu hingga sekarang tetap dilestarikan.
lejong ini merupakan sebagai bentuk identitas orang manggarai.sehingga kerap disuguhkan berbagai makanan dan minuman,apapun suguhanya pasti sangat nikmat utk dikonsumsi karena sarat dengan nilai-nilai patnerlialistik.
Jika keunikan manggarai ditinjau dari sudut sosio-etno linguistik adalah sebua fenomena budaya yang kaya dan bernilai luhur. Rame lonto lejong ini juga tidak terlepas bagian dari sosio-etno linguistik karena bentuk budaya dari manggarai yang begitu kokoh dan bernilai luhur. Yang konon katanya "lejong kawe kopi pait,kawe mbako repot atau kawe cepa.dalam hal ini interaksi sosialpun terjadi pada lintas culture manusia dalam bingkai inklusif meskipun dengan latar belakang etnis berbeda-beda tetapi selalu berdimensi ganda.
Disatu sisi ada kesan moral yang sangat berkualitas untuk melenyapkan sifat-sifat eklusif(ego).
Inilah cara kami diperantaun selalu menjujung tinggi nilai-nilai persaudaraan,persahabatan dan budaya.
Karena sesungguhnya kekhasan yang melekat pada orang manggarai yang dihidupinya dalam komunitas plural dan inklusif akan mengungkapkan penghayatan emosional yang mendalam akan pengalaman-pengalaman cultural

Sabtu, 09 Mei 2020

smp-satap moncok melukiskan cinta

Dikalah cinta mulai bersemayam didalam dada
Hati bergetar bak gempa bumi yang kekuatan tinggi
Kehadiran nya bagaikan kisah pengeboman atom dikota nagasaki dan hirosima 
Yaitu antara duka dan bahagia
SMP-Satap Moncok menorehkan kisah yang kelam
Yang tak mungkin masuk diakal
Karena berhahir dengan tragedi
Mati tak pernah hidup kembali
Dikala itu mentari mulai redup,suasana lapangan sepak bola kaki riwe biasanya masih tetap ramai dengan anak-anak bermain-main akan tetapi dari keramain itu sunyi seketika
Dipojok sudut barat lapangan 
Aku duduk termenung dengan ambiguku
Secuil harapan yang terpapar dinadiku
Ku ingin mengisi hari-hariku dengan menjanjaki keindahaan golo cador
Tetapi lain daripada ekspetasi
Semua berkhir tanpa beri janji
Dia dan aku hanyalah sebatas bongkahan cinta yang sama sekali tak ada isi-nya.

tombo tungku

Ungkapan tungku dalam bahasa manggarai yang dipopulerkan dulu merupakan suatu tradisi yg sangat sentris untuk menemukan pasangan suami istri. Sebab tentu kita semua tahu bahwa awal dan titik sentrum dari suatu hidup berkeluarga adalah perkawinan.dalam tradisi manggarai ada beberapa tipe perkawinan yang sering kita dengar adalah tungku, sebelum puncak tunguku itu terjadi ada pusaran-pusaran peristiwa yang mesti disepakati untuk membangun hidup keluarga.
tungku biasa nya gagal terjadi dikarnakan mungkin berbagai faktor seperti keadaan ekonomi bagi si laki-laki yang hendak melamar atau mungkin enu molas punya pujaan hati lain, kemungkinan juga dengan paksaan orang tua, juga karena ada rasa takut pada diri org tua. Akan tetapi beberapa alasan yang sangat fundamental dari kedua orang tua untuk menjodohkan anaknya antara lain bpk/ibu suka calon menantu pria(koa) karena tanpan,pandai dan terampil dlm pekerjaan(sundur ba'a weki), atau suka calon menantu perempuan (wote) krena cantik/molas dia,pndai dalam pekerjaan,pndai membawa diri,ramah (dia ba'a weki gu gauk) atau hal lainya yg bisa memikat/menaklukan hati bgi si laki-laki.terkadang ini semua sangat bertendensi dgn suara hati diantara enu dan nana.terkadang enu dan nana saling mencintai tetapi lain dari pada ekspetasi, bisa saja terjadi karena tidak direstui kedua orang tua masing-masing baik si enu maupun si nana.fenomena-fenomena seperti ini yang membuat si nana reba n enu molas patah hati,namun jika dipaksakan atau dijodohkan oleh orang tua saya rasa seperti apa yang disampaikan plato mereka yang tidak tersentuh karena cinta adalah orang-orang yang berjalan didalam gelap gulita.heeee.
Jadi bagi nana yang ingin sekali untuk tungku namun kaerna dipaksakan orang tua mendingan jau-jaulah merantau anda pasti menemukan berlian yang sangat jauh harganya mahal dibandingkan tungku namun tak ada sekeping emas yang  berharga karena itu mencintai yang sesungguhnya adalah mencintai sesuatu yang indah dalam cara yang baik dan saling mencintai 


INDONESIA DALAM USIA 75 TAHUN MERDEKA

 setiap tanggal 17 Agustus Indonesia selalu memperingati hari ulang tahun kemerdekaannya,ini tentu sangat sarat dengan makna dan...